New York: Para pemimpin dan komunitas dunia berharap Konferensi Bali mengenai climate change, Desember mendatang, bisa merumuskan konsensus baru dan roadmap pasca berkahirnya Protokol Kyoto. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan hal itu dalam konperensi pers sebelum bertolak kembali ke Jakarta, di Kantor Perwakilan Tetap RI untuk PBB, New York, Kamis (27/9) pagi waktu setempat atau malam hari di Indonesia.
“Harapan para pemimpin dunia sangat tinggi terhadap Konferensi Bali. Memang ada dua pandangan yang berbeda mengenai hal ini. Sebagian menginginkan Konferensi Bali menghasilkan roadmap, yang nantinya akan diteruskan oleh Polandia dan Denmark sebagai tuan rumah setelah Indonesia,” kata Presiden SBY. Pandangan lain menginginkan cukup merumuskan consensus bersama.
Indonesia sebagai tuan rumah, lanjut Presiden SBY, masih akan mencermati hasil Pertemuan Washington yang dilaksanakan pada 27-28 September ini. Pertemuan yang digagas Presiden AS George W.Bush ini membahas soal perubahan ikilm dan pemanasan Global.
"Pertemuan Washington akan memberi kejelasan mengenai perbedaan antara Protokol Kyoto dan Washington. Pikiran-pikiran apa yang akan muncul, dan bagaimana kita akan menjembatani perbedaan itu," ujar Presiden SBY.
Usai memberi keterangan pers, Presiden dan rombongan langsung menuju Bandar International John F. Kennedy untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan ini akan memakan waktyu sekitar 24 jam, melewati Vancouver (Kanada) dan Tokyo (Jepang). Presiden akan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (29/9) sekitar pukul 03.00 WIB.
“Harapan para pemimpin dunia sangat tinggi terhadap Konferensi Bali. Memang ada dua pandangan yang berbeda mengenai hal ini. Sebagian menginginkan Konferensi Bali menghasilkan roadmap, yang nantinya akan diteruskan oleh Polandia dan Denmark sebagai tuan rumah setelah Indonesia,” kata Presiden SBY. Pandangan lain menginginkan cukup merumuskan consensus bersama.
Indonesia sebagai tuan rumah, lanjut Presiden SBY, masih akan mencermati hasil Pertemuan Washington yang dilaksanakan pada 27-28 September ini. Pertemuan yang digagas Presiden AS George W.Bush ini membahas soal perubahan ikilm dan pemanasan Global.
"Pertemuan Washington akan memberi kejelasan mengenai perbedaan antara Protokol Kyoto dan Washington. Pikiran-pikiran apa yang akan muncul, dan bagaimana kita akan menjembatani perbedaan itu," ujar Presiden SBY.
Usai memberi keterangan pers, Presiden dan rombongan langsung menuju Bandar International John F. Kennedy untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan ini akan memakan waktyu sekitar 24 jam, melewati Vancouver (Kanada) dan Tokyo (Jepang). Presiden akan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu (29/9) sekitar pukul 03.00 WIB.
|